Kepemimpinan Kristen Berbasis Panggilan dan Visi

Kepemimpinan Berdasarkan Panggilan

Kepemimpinan berdasarkan panggilan dalam pembahasan ini merupakan topic penelitian skripsi. Oleh karena itu pembahasan tentang kepemimpinan perlu didasarkan pada teori yang sesuai dengan variable kepemimpinan. Kepemimpinan berdasarkan panggilan bahasan ini tentu berbeda dengan kepemimpinan pada umumnya. Perbedaannya terletak pada panggilan. Panggilan itu yakni visi yang diterima oleh seseorang untuk menjadi pemimpin. Selanjutnya dibahas dalam pembahasan berikut.

 Arti Kepemimpinan berdasarkan Panggilan

 

Secara definisi kamus, kepemimpinan diartikan berdasarkan asal kata yaitu pemimpin berasal dari akar kata pimpin. Pimpin berarti bimbing atau tuntun, sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin, memimpin memegang tangan seorang sambil berjalan ( untuk menuntun, menunjukan jalan dan sebagainya ).

Dalam teori kepemimpinan, pengertian kepemimpinan dapat diperhatikan dalam beberapa pandangan ahli kepemimpinan. Pengertian ahli kepemimpinan itu dijelaskan sebagai berikut. Menurut Mar’at yang merangkum beberapa pengertian tentang kepemimpinan, yaitu kepemimpinan adalah focus proses-proses kelompok. Definisi ini menegaskan bahwa pemimpin dipandang sebagai pusat atau focus dari perubahan, aktivitas dan proses kelompok. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian dan akibatnya. Artinya kepribadian seorang pemimpin demikian kuat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya. Pendapat Mar’at searah dengan Bowden yang mempersamakan kepemimpinan dengan kekuatan kepribadian. Kepemimpinan juga diartikan sebagai seni mempengaruhi atau menghandel orang lain untuk memperoleh hasil maksimal. Kepemimpinan adalah kekuatan semangat atau moral yang kreatif dan terarah atas kelompok demi tercapainya tujuan bersama (Mar’at, 1983:8-12) Kepemimpinan diartikan sebagai tingkah laku seorang individu yang mengarahkan aktivitas kelompok. Tingkah laku kepemimpinan diartikan sebagai suatu tindakan di mana pemimpin mengarahkan dan mengkordinasikan aktivitas kelompok (Mar’at, 1983:8-12). Searah dengan pemahaman ini Yakob Tomatala merumuskan pengertian kepemimpinan sebagai personalitas dan efek-efeknya. (Yakob Tomatala, 1997, 10) Selain itu kepemimpinan dipahami sebagai alat mencapai tujuan. Artinya pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti. Keemimpinan sebagai proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk pemimpin, dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam waktu dan kerja yang singkat. (Mar’at, 1983:14)

Dalam jurnal universitas Brawijaya dinyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran atau tujuan. (Yakob Tomatala, 1997, 15).  Definisi ini menegaskan unsure pemaksaan dalam sebuah kepemimpinan. Maka muncul juga definisi kepemimpinan adalah tindakan persuasi. Definisi ini hendak menegaskan bahwa dalam kepemimpinan tidak melulu menggunakan kekuasaan/pemaksaan tetapi kepemimpinan adalah hubungan pemimpin dan kelompok maka diperlukan persuasi. ( Mar’at,Loc.cit., hlm. 8-12)

Sedangkan kepemimpinan Kristen dapat diartikan sebagaimana yang disampaikan oleh Sukowaluyo Mintoraharjo. Menurut Sukowaluyo Mintorahardjo, kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan yang secara khas meneladani pola kepemimpinan Yesus Kristus. (Delima, 2009:207). Menurut definisi ini kepemimpinan Kristen adalah representasi kepemimpinan Kristus. Gaya kepemimpinan Yesus diterapkan dalam kepemimpinan Kristen. Kenneth O. Gancel menyatakan kepemimpinan Kristen bukanlah control otoriter atas pikiran dan perilaku orang lain tetapi kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan yang melaksankana diakonos (pelayanan). Ia melanjutnya dengan menyatakan bahwa kepemimpinan Kristen melaksanakan apa yang disebut dengan pelayanan yang rendah hati terhadap kelompok atau kepemimpinan yang melayani. (Kenneth O. Gancel, 2001:91)

Beberapa pengertian definisi yang telah dipaparkan di atas menegaskan bahwa kepemimpinan adalah tugas atau sistem memimpin yang mesti dilakukan seorang pemimpin dalam memimpin kelompoknya (orang yang dipimpin) untuk mencapai tujuan dan memberikan dukungan sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan pemimpin sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi.

Selanjutnya perlu juga dijelaskan tentang panggilan yang dimaksud dalam sub judul ini. Dalam hal ini, panggilan  diartikan seruan TUHAN kepada seseorang untuk menjadi seorang pemimpin. Seruan TUHAN kepada seseorang untuk menjadi pemimpin yang akan melaksanakan kepemimpinannya (tugas) disampaikan melalui sebuah visi yang muncul dalam diri seseorang. Visi ini kemudian menggerakkan seseorang untuk melaksanakan kepemimpinan. Panggilan demikian harus didasarkan atas firman TUHAN yaitu Alkitab. Artinya visi yang diterima seseorang untuk melakukan suatu kepemimpinan mesti didasarkan pada firman TUHAN. Firman Tuhan menjadi pedoman utama menilai visi yang ada pada seorang pemimpin.

 

Oleh karena TUHAN yang memanggil seseorang menjadi pemimpin maka seorang pemimpin yang dipanggil TUHAN untuk melaksanakan kepemimpinan selalu memiliki indikator seperti: punya visi, kehidupan rohani yang baik (pengalaman pertobatan dan hidup dalam buah-buah pertobatan), melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan berdasarkan panggilan TUHAN. Kepemimpinan berdasarkan panggilan TUHAN berarti seseorang pemimpin melakukan tugas-tugas kepemimpinan dalam terang firman TUHAN. Misalnya salah satu kepemimpinan berdasarkan panggilan TUHAN adalah memimpin berdasarkan kasih, memimpin berdasarkan kesetiaan dalam iman kepada TUHAN Yesus, memimpin dalam kerendahan hati (kepemimpinan hamba). Jelasnya kepemimpinan berdasarkan panggilan adalah melakukan tugas-tugas kepemimpinan berdasarkan norma-norma Alkitab.Hal ini menegaskan bahwa kepemimpinan berdasarkan panggilan harus selektif terhadap model-model kepemimpinan umum. Misalnya kepemimpinan otoriter, kepemimpinan yang menguntungkan diri sendiri. Hal-hal ini mesti dihindari dalam kepeimpinan berdasarkan panggilan.

 

KepemimpnaBerdaarkan Visi

 

Ciri pertama dari kepemimpinan berdasarkan panggilan yaitu pada visi. Visi ini tentu visi yang berasal dari TUHAN. Visi adalah cita-cita yang TUHAN berikan dalam diri seseorang untuk diwujudkan melalui tahapan-tahapan atau yang disebut misi. Seorang pemimpin yang dipanggil TUHAN dikenal melalui ciri yaitu hamba TUHAN yang memiliki visi. Visi yang berasal dari TUHAN adalah visi yang benar. Visi  yang benar tidak terpisahkan dari kepemimpinan yang ada. Kepemimpinan yang sejati adalah suatu kepekaan dan kemauan untuk menangkap visi dari Allah dan melakukannya sehingga menjadi suatu kenyataan melalui organisasi yang dipimpinnya. Visi yang sejati akan menciptakan pelayanan yang berorientasi kepada manusia secara utuh untuk dibawa pada anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus. Salah satu ayat yang menginspirasi visi seorang pemimpin Kristen adalah Amsal 29:18

 

Seorang pemimpin yang dipanggil TUHAN memiliki visi. Visi itu membuat seseorang berani berada dalam mimpi dan berusaha mewujudkannya. Misalnya seorang pemimpin Gereja yang memiliki visi menghasilkan 5000 Jemaat dalam kurun waktu tertentu pasti akan mempengaruhi dirinya, kepemimpinannya. Kepemimpinannya pasti mempengaruhi anggota gereja atau mendorong jemaat yang ada untuk melakukan aksi penginjilan demi mewujudkan visi 5000 gereja. Inilah visi. Visi yang jelas membuat rumusan misi (aksi) yang terukur.

Visi juga sering disamkan dengan mimpi. Mimpi yang dimaksud disini bukan mimpi pada waktu tidur. Tetapi apa yang diperoleh sewaktu mimpi itulah yang disebut visi. Mimpi adalah sesuatu yang belum diwujudkan tetapi sudah ada dalam bayangan hendak memperoleh sesuatu. Mimpi yang juga disebut visi dijelaskan seorang teolog yaitu Frederick Henry Hedge. Menurutnya: Bermimpi adalah suatu tindakan imajinasi murni, membuktikan bahwa dalam diri setiap orang ada kemampuan berkreasi, yang jika dalam keadaan sadar dapat menjadikan setiap orang  (John C. Maxwell, 2009:6-7)

Jadi, visi menjadi ciri utama dalam diri seorang pemimpin. Tentu semua memimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya selalu memulai dengan visi. Namun visi seorang pemimpin yang dipanggil TUHAN adalah visi yang berasal dari TUHAN. Oleh karena itu kepemimpinan yang berdasarkan panggilan melaksanakan visinya berdasarkan firman TUHAN. Inilah yang membedakan dengan visi pemimpin pada umumnya.

 

 

0 Response to "Kepemimpinan Kristen Berbasis Panggilan dan Visi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel